Perlunya Guru Berkarya

Terbitnya undang-undang tentang guru dan dosen yang mengharuskan terdapatnya unsur publikasi ilmiah dalam  memenuhi kewajiban profesionalitasnya 'memaksa' guru-guru untuk mulai belajar di dunia tulis menulis. Setidaknya minimal 1 karya ilmiah yang terbit dalam setiap tahunnya apabila ingin naik pangkat ke jenjang selanjutnya.

Baca juga artikel tentang Orisinalitas Karya demi Menunjang Profesionalisme Guru

Butuh perhatian ekstra bagi guru apabila mau serius terjun di dunia tulis menulis. Persaingan yang demikian ketat di dunia publikasi sebetulnya tidak perlu menjadi 'hantu' bagi guru untuk tidak belajar menulis. Ibarat pepatah selalu ada jalan menuju Cina. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghasilkan karya.


Mulai menulis 

Bagi guru, tulisan yang paling dekat adalah Penelitian Tindakan Kelas atau dikenal dengan PTK. PTK bagi guru adalah ibarat menu sehari-hari. Ibaratnya setiap hari kita selalu makan dengan menu sehari-hari ada nasi, lauk, dan sayur.  Guru pun senantiasa mempunyai kebiasaan di kelas. Guru setiap hari melakukan tes, ulangan harian, remedial, lalu kembali mengajar, merevisi, membuat media pembelajaran, lalu mengajar kembali.

Apabila proses Tindakan Kelas yang dilakukan oleh guru tersebut dilakukan  secara terstruktur dimulai dari Merumuskan Masalah, Menentukan tujuan, merumuskan Metodologi, menentukan alat tes, lalu menganalisis dan menyimpulkan apa yang telah diperoleh dari hasil analisis tersebut. Inilah yang dinamakan Penelitian Tindakan Kelas.

Hasil dari PTK dapat dijadikan bahan uuntuk membuat tulisan yang dapat diterbitkan melalui Jurnal Ilmiah . Bentuk lainnya dari tulisan ilmiah yaitu berupa Artikel Ilmiah.  Artikel Ilmiah adalah Karya tulisan ilmiah yang dikemas dalam bentuk artikel sehingga lebih ringan dan memenuhi pangsa pasar penerbitan. Artikel Ilmiah ini sifatnya lebih ringan daripada apa yang diterbitkan di dalam Jurnal Ilmiah. Gaya penulisan artikel ilmiah tidak seperti Jurnal ilmiah yang terkesan kaku dan sistematis. artikel ilmiah banyak diterbitkan oleh majalah-majalah baik umum maupun majalah ilmiah.

Ikuti grup kepenulisan

Pepatah mengatakan apabila berteman dengan penjual parfum maka akan kecipratan wanginya. Rekan guru yang masih pemula seperti diriku penting sekali untuk bergabung di grup grup kepenulisan. Disana kita bisa nyontek abis falsafah oara penulis yang sudah aral melintang di dunia kata. Grup kepenulisan bisa dijumpai baik di dunia maupun di dunia maya. Yang penting bukan di dunia lain tho... Nah, grup yang saya tau banyak sekali dari berbagai genre. Ada yang ber genre religius, nyastra, ilmiah, maupun yang santai namun berbobot. Tinggal kita sendiri para rekan guru mau bergabung dimana. Jika malas mengikuti kegiatan grup kepenulisan yang nyata, silahkan bergabung dengan grup kepenulisan di duni maya,  baik yang ada di facebook, bloger, website, maupun bbm. Ada yang tertutup maupun terbuka. Maksudnya adalah grup tertuup itu yang aktifitasnya di duni maya tidak bisa terlacak oleh yang bukan anggota grup. Sedangkan grup terbuka kita yang belum anggota grup bisa melihat aktivitas anggota grup.

Mulai bereksperimen

Menulis itu, menurut orang yang sudah mahir nih ya, harus diawali dengan kalimat 'tulis' lalu 'tulislah' setelah itu 'tulislah' hingga akhirnya 'tulislah' jadi tak ada awalan yang tepat bagi rekan yang mau belajar menulis selain menulis. Eksperimen yang dimasud disini adalah menulis APA saja yang akan kau tulis.

Jangan takut Salah
Tulisan apapun Tak ada yang Salah. Asal Kita punya alasan untuk APA menulis.

Jangan berhenti menulis

Ingatlah penulis ternama sekelas w.shakespare perlu ribuan Kali mengalami kegagalan sebelum akhirnya ia diakuI oleh penerbit. Sang legendaris Thomas Alfa edison juga harus beribu kegagalan sebelum akhirnya dunia mengakui karyanya. Nah Kita Pun mampu menghadapi persaingan di dunia kepenulisan INI. Selamat mencoba.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Perlunya Guru Berkarya"

Post a Comment